Kadin Sulut Ekspor 15 Ton Biji Pala ke Mesir

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), untuk pertama kalinya pada 2020 mengekspor sebanyak 15 ton biji pala ke Mesir.

Kegiatan ekspor komoditas unggulan tersebut, difasilitasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.

Penandatanganan kerja sama antara KADIN Sulut dengan PT Al Tawfik & Al Karam Import & Export, berlangsung Rabu (25/11/2020).

Jemmy Tunimomor selaku Ketua KADIN Sulawesi Utara mengatakan, ekspor 15 ton biji pala ke Mesir senilai USD 112,500.

"Kami bersyukur dengan bantuan dan pendampingan KBRI Kairo akhirnya terjalin kerjasama ekspor antara KADIN Sulut dengan Al Tawfik wa Al Karam selaku importir, trial order satu kontainer biji pala 15 ton senilai USD 112 500," ucap Jemmy dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Dikatakan, kesepakatan ekspor komoditas pala ini menjadi inisiasi awal bagi masuknya produk-produk unggulan Sulut, yang perlu terus digali, dijaga dan ditingkatkan serta berkelanjutan meskipun tengah menghadapi pandemi, karena biji pala di Mesir menjadi kebutuhan primer.

"KBRI Kairo mengharapkan Sulut dapat lebih banyak lagi mengekspor produk komoditas pertanian tidak hanya biji pala, peluang produk lainnya masih terbuka untuk pasar Mesir," tutur Irman Adi Purwanto Moefthi, Atase Perdagangan KBRI Kairo di sela-sela pelaksanaan penandatanganan yang dilakukan secara daring itu.

Sementara itu, Amir Karam El Sabour, CEO Al Tawfik & Al Karam for Import & Export Mesir selaku importir Mesir, menyatakan, kesiapan pihaknya untuk menyediakan permintaan konsumen Mesir terhadap komoditas pala khususnya dari Indonesia.

Berdasarkan data statistik BPS, kinerja ekspor komoditas rempah-rempah ke Mesir pada periode Januari-Agustus mencapai USD 2,9 juta atau senilai Rp 41 miliar dengan volume 730 ton dengan kenaikan 58,28% dibanding dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD 1,83 juta dengan volume 703 ton.

Indonesia meraih peringkat kesepuluh sebagai negara eksportir rempah-rempah ke Mesir dari Dunia, dengan menguasai pangsa pasar 3,94%, sedangkan peringkat pertama diduduki oleh Aljazair dan Maroko pada posisi urutan kedua.