ANALIS MARKET (18/11/2020) : Dibayangi Aksi Profit Taking, IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pada perdagangan kemarin (17/11/2020), IHSG ditutup menguat 35,07 poin (+0,64%) ke 5.529,94.

IHSG berhasil menguat seiring penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar 0,47% menjadi Rp14.073 (JISDOR).

Di saat yang sama, bursa regional kompak menguat didorong optimisme pelaku pasar bahwa kondisi ekonomi global akan membaik pada Q4- 2020, pasca perkembangan vaksin covid-19 yang positif.

Kabar terbaru datang dari Moderna yang melaporkan bahwa vaksin besutannya memiliki efektivitas 94% pada uji coba tahap ke-3.

Sementara Wall Street diperdagangan tadi malam ditutup melemah didorong penurunan saham toko obat dan data penjualan ritel AS tercatat 0,3% (Oktober), dibawah konsensus yang sebesar 0,5%.

DJIA (-0,56%), S&P 500 (-0,48%), dan Nasdaq (-0,21%).

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan disebabkan take profit pelaku pasar. Pelaku pasar akan mencermati RDG BI yang berlangsung 18-19 November 2020 yang membahas terkait keputusan BI 7-Day RR,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (18/11/2020).