Di WEF, Menko Airlangga Sampaikan Strategi Pemerintah Hadapi Perlambatan Ekonomi Global

Pasardana.id - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan strateginya untuk meningkatkan produktivitas nasional dan nilai ekspor Indonesia, dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.
Di tengah kondisi perekonomian global yang diprediksi mengalami pelambatan, Indonesia menunjukkan performa positif. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi dapat mencapai 5,3 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali.
"Dengan modalitas yang dimiliki serta pelaksanaan economic transformation, kita percaya diri bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif di tengah kondisi perekonomian global yang menghadapi ketidakpastian," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, (23/1/2020).
Menteri Airlangga juga mengatakan, saat ini, pemerintah tengah melakukan berbagai kebijakan afirmatif sebagai pilar utama transformasi ekonomi nasional.
Berbagai langkah kebijakan seperti simplifikasi peraturan nasional melalui Omnibus Law (khususnya RUU Cipta Lapangan Kerja dan RUU Perpajakan), serta berbagai kebijakan yang fokus pada peningkatan investasi pada sektor industri yang memberikan nilai tambah tinggi (high value-added industri).
"Hal tersebut diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas enam persen dalam kurun waktu 2020-2024," jelas dia.
Pada kesempatan ini, pemerintah menghadiri forum 'Multilateral Meeting on WEF ASEAN Summit 2020'. Dalam forum ini dibahas mengenai rencana pelaksanaan pertemuan WEF on ASEAN pada Juli 2020 dimana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.
Dalam forum yang diikuti pula oleh sejumlah pengusaha nasional dan pejabat WEF tersebut, dibahas mengenai rencana pelaksanaan pertemuan WEF on ASEAN pada Juli 2020 dimana Indonesia akan bertindak sebagai tuan rumah.