Indeks Kospi Turun 0,35 Persen

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 7,90 poin, atau sekitar 0,35 persen, pada Rabu (15/1/2020), menjadi 2.230,98. Volume perdagangan moderat mencapai 734 juta saham senilai 5,8 triliun won atau sekitar US$5 miliar, dengan saham yang naik melampaui yang turun 513 berbanding 279.

Angka indeks turun setelah Amerika Serikat dikabarkan akan mempertahankan tarif terhadap produk impor dari Tiongkok sampai berlangsungnya pilpres AS pada November mendatang.

Waktu sesungguhnya dari penghapusan tarif terhadap produk impor dari Tiongkok akan tergantung dari kepatuhan Tiongkok terhadap kesepakatan dagang fase pertama dengan AS yang dijadwalkan akan ditandatangani hari ini.

“Para investor melakukan aksi ambil untung jelang berlangsungnya penandatangan kesepakatan dagang fase pertama AS-Tiongkok,” kata Seo Sang-Young, analis Kiwoom Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing menjual saham senilai 86 miliar won dan 244 miliar won, sedangkan investor ritel membeli saham senilai 313 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing anjlok 1,67 persen dan 2,29 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics dan Celltrion masing-masing turun 0,11 persen dan 0,84 persen.

Saham perusahaan pengembang game NCsoft sebaliknya melonjak 1,48 persen mencapai harga tertinggi dalam 52 pekan terakhir berkat kepopuleran mobile games ciptaannya. Saham Kakao yang merupakan operator aplikasi pengiriman pesan terbesar di Korea Selatan, Kakao Talk, melambung 1,8 persen seiring meningkatnya perkiraan perolehan laba kuartalan.

Saham perusahaan otomotif berakhir mixed, saham Hyundai Motor merosot 0,86 persen sedangkan saham Kia Motor dan Hyundai Mobis masing-masing naik 0,12 persen dan 0,41 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 1,6 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.157 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,15 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia naik 32,60 poin, atau sekitar 0,47 persen, menjadi 6.994,80. Bursa saham di Asia Tenggara diwarnai dengan pelemahan, termasuk juga di Indonesia.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 16,78 poin, atau sekitar 0,54 persen, menjadi 3.090,04. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 131,48 poin, atau sekitar 0,46 persen, menjadi 28.753, 66.