Meningkat 27% Setiap Tahun Sejak 2017, Pasar Domestik Jadi Prioritas Pasokan Batu Bara

Pasardana.id - Pemerintah memprioritaskan pasokan batu bara ke dalam negeri. Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono saat membuka Konferensi Tahunan Coaltrans Asia ke-25 di Bali, Senin (24/6/2019).
Dalam kesempatan ini, Bambang memaparkan bahwa produksi batubara tahun 2018 lalu mencapai 528 juta ton. Hal itu sangat signifikan perbedaannya dengan Perencanaan Nasional Jangka Menengah-Panjang 2015-2019, dimana produksi batubara yang direncanakan sebesar 413 juta ton.
Dengan produksi batubara yang sangat besar, maka Pemerintah mulai memprioritaskan pasokan batubara ke dalam negeri.
"Lima tahun yang lalu, kami lebih suka mengekspor batubara untuk mendapatkan pajak, tapi sekarang, secara perlahan namun pasti, kami mulai memprioritaskan kebutuhan domestik," ujar Bambang.
Pemilihan Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan Coaltrans Asia 2019, menurut Bambang, menunjukkan bahwa Indonesia masih dipercaya untuk mengadakan event berskala internasional terkait sektor batubara.
"Indonesia masih dipandang sebagai salah satu produsen dan pengekspor batubara terbesar di dunia, sehingga Indonesia dipilih (sebagai tempat penyelenggaraan Coal Trans Asia 2019)," tutur Bambang.
Keuntungan yang diperoleh dengan penyelenggaraan Coaltrans Asia 2019 di Indonesia, salah satunya adalah banyaknya calon investor bidang batubara yang akan mudah dalam mencari informasi tentang seluk beluk tambang batubara di Indonesia.
Sejak tahun 2011 hingga 2017, pasar domestik telah mengalami peningkatan sebesar 27% setiap tahunnya.
"Pada tahun 2019 kami berharap untuk pasar domestik meningkat sebesar 60%," imbuhnya.
Di samping itu Pemerintah juga terus menjaga agar pengelolaan lingkungan pertambangan batubara dan pemanfaatannya akan terus ditingkatkan.
"Tantangannya menyeimbangkan antara bisnis dan konservasi. Kita concern dengan teknologi bersih. Lingkungan juga jadi perhatian utama" pungkas Bambang.