KAEF Tetapkan 20% Laba Bersih 2018 Sebagai Dividen
Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kimia Farma Tbk (KAEF ) Selasa (7/5/2018) sore ini, sepakat membagikan 20% laba bersih tahun 2018 atau sebesar Rp83,2 miliar sebagai dividen. Sehingga pemegang saham persero pada tanggal cum date berhak mendapat Rp14,98 per lembar saham.
Direktur Utama KAEF, Honesti Basyir mengatakan, sisa laba bersih atau 80% akan diakui sebagai laba ditahan.
“Tentunya akan menunjang kinerja tahun 2019,” kata Basyir di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Ia menambahkan, dalam RUPST tersebut juga diputuskan perubahan Susunan Pengurus Perseroan yaitu; Memberhentikan dengan hormat; Muhammad Umar Fauzi, Pujianto, dan Arief Pramuhanto sebagai Direksi dan Mengangkat dengan hormat Subandi menjadi Komisaris, Andi Prazos menjadi Direktur Pengembangan Bisnis, dan Dharma Syahputra menjadi Direktur Umum & Human Capital.
Sehingga jajaran Direksi dan Komisaris emiten pelat merah farmasi itu adalah :
Komisaris Utama: Untung Suseno Sutarjo
Komisaris : Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris: Subandi
Komisaris Independen: Wahono Sumaryono
Komisaris Independen: Nurrachman
Direktur Utama: Honesti Basyir
Direktur Keuangan: I.G.N. Suharta Wijaya
Direktur Pengembangan Bisnis: Andi Prazos
Direktur Produksi dan Supply Chain: Verdi Budidarmo
Direktur Umum dan Human Capital: Dharma Syahputra.
Dalam kesempatan ini, Basyir juga menyampaikan bahwa program transformasi telah diterapkan secara bertahap untuk mewujudkan target sebagai Tiga Besar Pemain di Industri Farmasi Nasional di tahun 2019.
Transformasi yang dimaksud, akan menjadi landasan untuk mengimplementasikan tiga strategi utama, yakni; peningkatan sumber daya manusia yang andal dan kompeten, digitalisasi, dan aliansi strategis/strategic partnership.
Adapun transformasi digital telah dilakukan untuk mendukung strategi perluasan channel, pemasaran digital, branding, serta pengembangan organisasi.
Transformasi digital yang diusung merupakan bagian dari perubahan mendasar dalam proses bisnis Kimia Farma. Sedangkan konsep “Digital Farmasi” diterapkan agar mampu memperkuat seluruh mata rantai dan ekosistem dalam kelompok usaha serta pengelolaan organisasi yang akuntabel.
Terakhir, sebagai salah satu produsen obat generik, Kimia Farma juga berupaya untuk turut serta menyukseskan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari pemerintah.
Dukungan fasilitas produksi yang dimiliki Kimia Farma mampu menjadi keunggulan untuk dapat mengambil peran dalam kebutuhan obat bagi program JKN.
Di samping itu, penguatan bisnis Kimia Farma pada segmen diluar pemenuhan kebutuhan obat generik, akan memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan (growth) di tahun 2019.