Indeks Kospi Naik 0,45 Persen

Pasardana.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 9,35 poin, atau sekitar 0,45 persen, pada Selasa (10/12/2019), menjadi 2.098. Angka indeks naik dipicu meredanya kekhawatiran para investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
“Meredanya kekhawatiran para investor terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok menjadi faktor pemicu menguatnya indeks Kospi,” kata Huh Jae-Hwan, analis Eugene Investment, seperti dikutip Yonhap News.
Indeks harga produsen Tiongkok hanya turun 1,4 persen year-on-year pada November, lebih baik dari penurunan 1,6 persen year-on-year yang terjadi pada Oktober. Kondisi tersebut mengindikasikan laba bersih perusahaan-perusahaan Tiongkok berpeluang untuk mengalami peningkatan sehingga berdampak positif terhadap perusahaan-perusahaan Korea Selatan.
Investor institusi membeli saham senilai 116 miliar won, sedangkan investor asing dan individu total menjual saham senilai 149 miliar won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan perusahaan otomotif Hyundai Motor masing-masing naik 0,59 persen dan 0,42 persen. Di sisi lain, saham perusahaan utilitas KEPCO dan perusahaan baja masing-masing merosot 1,57 persen dan 0,64 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 1,40 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.191,30 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,17 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 23,10 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 6.706,90. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam melemah, sedangkan Bursa Singapura menguat. Bursa Thailand tutup sehubungan berlangsungnya perayaan Hari Konstitusi.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, TIongkok, naik 2,84 poin, atau sekitar 0,10 persen, menjadi 2.917,32. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 58,11 poin, atau sekitar 0,22 persen, menjadi 26.436,62.