Perkuat Struktur Permodalan, Dana Brata Luhur Resmi IPO Hari Ini

Foto : Pasardana.id

Pasardana.id - PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) Resmi Mencatatkan Sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi emiten ke-46 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa pada tahun ini.

Masuknya Perseroan ke Pasar Modal merupakan salah satu upaya untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan Tata Kelola Perusahaan (atau Good Corporate Governance), serta membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan di Pasar Modal.

"Penggunaan dana IPO akan digunakan sekitar 80% untuk kebutuhan modal anak usaha di PT Talenta Bumi dan sisanya sebesar 20% akan digunakan Perseroan untuk modal kerja," ujar Hendy Narindra, Direktur TEBE dalam siaran pers, Senin (18/11).

Direktur Utama Perseroan, Dian Heryandi menambahkan, IPO ini merupakan langkah awal perseroan dalam mewujudkan visi dan misinya.

"Langkah Perseroan untuk melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari langkah perseroan untuk mencapai visi dan misinya sebagai penyedia jasa infrastruktur dan transportasi batu bara terintegrasi yang terkemuka di Indonesia," ungkapnya.

Dijelaskan, dalam Pencatatan ini, perseroan menawarkan sebanyak 35 juta saham baru atau sebesar 2,72% dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO dan setelah pelaksanaan konversi MCL.

Saham baru tersebut ditawarkan dengan Harga Penawaran sebesar Rp1.096,- per saham sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp38,36 miliar.

Bersamaan dengan IPO ini, Perseroan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Loan (MCL) senilai Rp274 miliar pada Tanggal Penjatahan sampai dengan Tanggal Pencatatan dengan jumlah sebanyak 250 juta saham atau setara dengan 20,00% dari seluruh total modal disetor penuh sebelum IPO atau 19,46% dari total modal disetor setelah IPO ini.

Dengan dilaksanakannya konversi MCL bersamaan dengan terjualnya seluruh Saham yang ditawarkan dalam IPO saham ini, persentase kepemilikan Masyarakat adalah sebanyak 22,18% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dan pelaksanaan konversi MCL.

Adapun masa penawaran umum yang berlangsung di hari Senin, 11 November 2019 telah berjalan dengan lancar dan memperoleh sambutan yang luar biasa dan positif dari investor Pasar Modal dimana pada Masa Penawaran IPO TEBE ini telah terjadi oversubscribed sebanyak 3,65x dari total saham IPO TEBE atau oversubscribed sebanyak 265,92x dari porsi Pooling.

Tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO Perseroan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Perseroan.

Proses IPO Perseroan didampingi oleh 2 Perusahaan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Sekedar informasi, PT Dana Brata Luhur yang didirikan sejak tahun 2008 merupakanan perusahaan induk yang mempunyai kegiatan usaha utama yaitu berfokus pada penyediaan infrastruktur pertambangan.

Perseroan memiliki 3 Entitas Anak, yaitu; PT Talenta Bumi, PT Talenta Bumi Energi dan PT Pelabuhan Talenta Bumi.

Dari ketiga Entitas Anak yang dimiliki Perseroan, yang saat ini beroperasi untuk melakukan kegiatan usaha adalah Talenta Bumi yang menjalankan usaha berupa penyediaan infrastruktur pertambangan meliputi jalan angkut batubara, penyediaan area pengumpulan sementara batu bara (stockpile) dan pengoperasian terminal batu bara dan telah beroperasi secara komersial sejak tahun 2013.

Talenta Bumi berlokasi di Kelurahan Lepasan, Desa Sungai Tampung, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dimana kepemilikan Perseroan sebesar 99,15% terjadi sejak 27 Juni 2018.

Jalan angkut (haul road) milik Talenta Bumi ini memiliki luas sepanjang 46 km dimulai dari persimpangan jalan raya utama Banjarmasin ke Balikpapan dan merupakan jalan khusus pengangkutan batu bara yang terletak pada area wilayah pertambangan dimana terdapat kurang lebih 50 konsesi batu bara disekitar area operasi. Selain itu, juga terdapat terminal batu bara yang terletak di tepi sungai Barito.

Aset milik Talenta Bumi ini merupakan infrastruktur utama pengangkutan hasil pertambangan, dimana sebelum adanya aset ini, perusahaan pertambangan pada wilayah tersebut tidak memiliki akses distribusi dan pemasaran batu bara yang mereka miliki.

Area aset yang dimiliki oleh Perseroan melalui Entitas Anak tersebut berlokasi di wilayah area utama pertambangan batu bara di Indonesia dimana banyak pemain utama batu bara terkemuka beroperasi juga di sekitar area aset tersebut.