Penguatan Rupiah Beri Angin Segar ke Pasar Obligasi Hari Ini

foto : istimewa

Pasardana.id - Pada pembukaan perdagangan Kamis (26/5/2016) pagi ini, pasar obligasi di buka menguat dengan potensi menguat seiring dengan penguatan Rupiah yang di buka 13.632.

Meskipun masih di atas 13.500, namun penguatan rupiah ini tentu akan memberikan sentiment positif kepada pasar obligasi, terutama harga minyak yang juga ikut menguat di 49.7 dollar AS per barel.

"Keduanya akan memberikan dorongan untuk dapat memberikan penguatan, namun demikian tetap hati hati terhadap informasi berita di pasar global," jelas Kepala Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Maximilianus Nicodemus, Kamis (26/5/2016).

Ia merekomendasikan aksi beli. Namun seiring masih tingginya tingkat volatilitas rupiah yang terjadi, pembelian secara cermat diperlukan saat ini. Tingginya yield saat ini memberikan sebuah kesempatan kepada pelaku pasar dan investor untuk masuk secara bertahap. Asing juga masih melepas kepemilikannya, hingga saat ini sudah menyentuh 38.2%.

Dengan mendekatinya FOMC meeting yang akan terjadi bulan depan, diperkirakan juga tekanan jual asing akan lebih besar di bandingkan sebelumnya, namun dengan adanya porsi 20% dari lembaga keuangan non bank, tentu penurunan harga obligasi apabila Fed Rate naik, tidak akan terlalu dalam.

Berita Obligasi Global yang diperhatikan pada perdagangan hari ini antara lain:
US MBA Mortage Applications naik dari sebelumnya -1.0% menjadi 2.3%.
US FHFA House Price Index MoM naik dari sebelumnya 0.5% menjadi 0.7%.
US Markit US Services PMI turun dari sebelumnya 52.8 menjadi 51.2.
US Markit US Composite PMI turun dari sebelumnya 52.4 menjadi 50.8.
Japan Foreign Buying Japan Bonds naik dari sebelumnya ¥348.4 miliar menjadi ¥492 miliar.

Dari domestik ada berita:
PT Mandiri Tunas Finance menawarkan obligasi berjumlah Rp 1,4t. Seri A sebesar Rp 720 miliar dengan kupon 8.95% tenor 3 tahun. Seri B senilai Rp 680 miliar dengan kupon 9.25% tenor 5 tahun.
PT PP Properti Tbk menerbitkan MTN senilai Rp 50 miliar dengan kupon 10.75%.
Bank Indonesia meminta BUMN menambah penerbitan obligasi agar dapat menampung dana repatriasi hasil kebijakan pengampunan pajak.