Kendati Pendapatan Naik, Hero Supermarket Rugi Rp82 Miliar pada 2015

Pasardana.id - Kinerja keuangan PT Hero Supermarket Tbk (HERO) pada 2015 cenderung memburuk. Meski pendapatan berhasil meningkat, HERO justru menderita rugi cukup signifikan.
Hal ini disebabkan oleh beban pokok penjualan yang naik lebih tinggi dari pendapatan usaha. Kondisi ini membuat manajemen perseroan kesulitan mendorong laba HERO tahun lalu.
Seperti diketahui, pendapatan HERO pada 2015 mencapai Rp14,35 triliun, naik sekitar 12,37% dibandingkan pendapatan Rp12,77 triliun pada tahun 2014. Kontributor pendapatan terbesar HERO dari penjualan makanan yang mencapai Rp12,63 triliun.
Dari laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/3), kenaikan pendapatan HERO tersebut diikuti oleh peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 13,16% menjadi Rp11,02 triliun dari Rp9,74 triliun pada tahun 2014.
Kendati beban pokok naik, HERO meraih laba kotor Rp3,32 triliun, naik 9,9% dari Rp3,02 triliun. Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, HERO menderita rugi sebelum pajak Rp91,18 miliar, dari laba sebelum pajak Rp68,44 miliar pada 2014. Rugi HERO pada 2015 mencapai Rp82,22 miliar, dari laba sebesar Rp63,65 miliar pada 2014.
Kinerja keuangan perseroan yang belum pulih juga turut berimbas negatif terhadap harga sahamnya. Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015, saham HERO turun 51,42%, dari Rp2.350 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp1.140 per unit pada 30 Desember 2015.
Pada transaksi sesi pertama, Selasa (1/3) saham HERO tercatat Rp1.050 per unit, naik Rp20 dibanding, Senin (29/2) Rp1.030 per unit. (*)