Laba Amazon Anjlok karena Ekspansi

Pasardana.id - Meski penjualan Amazon.com, Inc meningkat pada kuartal kedua 2017, namun laba anjlok karena perusahaan e-commerce Amerika Serikat tersebut menghabiskan banyak dana dalam usaha untuk menjadi go-to shop secara global.
Seperti dilansir BBC News pada Jumat (28/7/2017), Amazon hanya memperoleh keuntungan sebesar US$197 juta, atau sekitar Rp2,625 triliun, pada periode April sampai Juni tahun ini, anjlok 77 persen. Padahal penjualan ritel pada periode tersebut mencapai US$33,9 miliar, meningkat 27 persen di Amerika Utara dan 17 persen di luar Amerika Utara.
Keuntungan turun karena beban perusahaan bertambah US$37,3 miliar, meningkat 28 persen year-on-year, karena Amazon terus melakukan ekspansi ke luar negeri dan berinvestasi pada produk dan layanan baru, termasuk video. Amazon memiliki reputasi untuk mengabaikan keuntungan dan lebih memilih untuk mengutamakan ekspansi.
Perusahaan tersebut beberapa bulan lalu mengumumkan rencana untuk mempekerjakan ribuan karyawan baru, membangun pergudangan, pusat data, dan toko buku. Amazon juga mulai merambah pasar yang baru seperti India, meluncurkan tablet PC versi teranyar dan home robot, serta terlibat dalam produksi film dan acara televisi. Lalu pada bulan Juni Amazon mengumumkan akuisisi jaringan supermarket Whole Foods dengan dana US$13,7 miliar.
Peningkatan pengeluaran yang terjadi dengan berbagai ekspansi yang dilakukan Amazon, di luar akusisi Whole Foods, ditanggapi kurang positif oleh para investor. Saham Amazon turun lebih dari 3 persen pada perdagangan after-hours kemarin.
Meski demikian, Amazon menyebutkan bisnis tetap sehat. Pendapatan divisi layanan online yang menyediakan layanan komputasi awan (cloud computing) seperti penyimpanan data melonjak 42 persen menjadi US$4,1 miliar. Penjualan layanan berlangganan termasuk keanggotaan Amazon Prime meningkat lebih dari 50 persen.
"Tim kami tetap merendah dan berfokus pada kepuasan konsumen," kata pendiri Amazon, Jeff Bezos.
Bezos pada Kamis (27/7/2017) sempat menjadi orang terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan melebihi pendiri Microsoft Bill Gates karena saham Amazon awalnya menguat. Namun kemudian saham Amazon merosot, sehingga kembali jumlah kekayaannya berada di bawah Gates.