BPS : Februari 2018 Terjadi Inflasi Sebesar 0,17 Persen
Pasardana.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Februari 2018 terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,32.
Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,13 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,35 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,26 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen.
“Tingkat inflasi tahun kalender (JanuariFebruari) 2018 sebesar 0,79 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 3,18 persen,†jelas Suhariyanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (01/3/2018).
Sementara itu, komponen inti pada Februari 2018 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen.
Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (JanuariFebruari) 2018 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2018 terhadap Februari 2017) sebesar 2,58 persen.
Ditambahkan, dari 82 kota IHK, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 131,65 dan terendah terjadi di Palangka Raya sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 127,64.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dengan IHK sebesar 136,82 dan terendah terjadi di Lubuklinggau sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 129,79.