30% Pembangunan Jalan Tol Diserahkan ke Swasta

foto : istimewa

Pasardana.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, pembangunan jalan tol diserahkan kepada Konsosium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. Dari angka ini swasta dapat mengerjakan sebesar 30% pembangunan jalan tol.

Dari hal ini dibutuhkan dana sebesar Rp723 triliun untuk jalan tol baru sepanjang 1.851 kilometer (km) pada 2019.

"Pemerintah pusat maupun daerah siap untuk membebaskan tanah jalan tol yang menjadi prioritas," kata Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Achmad Gani Ghazaly di Jakarta, kemarin.

Pembangunan jalan tol diharapkan mendukung sistem transportasi multimoda seperti kereta api, pesawat, dan kapal. Bahkan, beberapa ruas tol dipersiapkan untuk mendukung percepatan tol laut.

Astratel Nusantara menyambut baik tawaran pemerintah dalam pengembangan jalan tol. Langkah ini diklaim sebagai dukungan atas pembangunan infrastruktur yang dijalankan pemerintah.

"Kami menargetkan untuk mengelola 500 kilometer (km) sampai 2020 dari 344,8 km pada saat ini," kata ucap Wiwiek D. Santoso, Direktur Utama (Dirut) PT Astratel Nusantara sebagai anak usaha PT Astra International Tbk.

Beberapa waktu lalu, Astratel Nusantara mengambil 18% saham Lintas Marga Sedaya sebagai pengelola jalan tol Cipali.

"Dengan demikian sudah ada enam ruas tol yang kami kelola," jelasnya. 

Kepemilikan lain yang dimiliki Astratel adalah 79,3% saham Marga Mandalasakti sebagai pengelola tol Tangerang-Merak. Selain itu, sebanyak 95% saham Marga Harjaya Infrastruktur sebagai pengelola tol Mojokerto-Jombang dan 40% saham Marga Trans Nusantara, pengelola tol Serpong-Kunciran.

Selain itu, juga sebesar 25% saham Trans Marga Jateng pengelola tol Semarang-Kertosono dan 25% saham Trans Bumi Serbaraja pengelola tol Serpong-Balaraja, dan 18% saham Lintas Marga Sedaya pengeloa tol Cikampek-Palimanan dan ingin ditambah menjadi 22,3%.