Tahun 2016 Tidak Berharap Laba, ARII Andalkan PLN

Pasardana.id - PT Atlas Resources Tbk (ARII) pada tahun 2015 mencatatkan rugi bersih Rp 346.6 miliar, hal itu karena penurunan harga batubara hingga dibawah US$ 60 per ton. Sementara tahun 2016, ARII tak banyak berharap untuk membukukan laba.
"Kami hanya berharap break event (menutupi biaya produksi) saja," ujar Presiden Direktur ARII, Andre Abdi di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Ia menjelaskan, dengan harga batubara masih dibawah US$ 60 per ton, maka perseroan hanya bisa mengenjot penjualan. Dan pada tahun ini, pihaknya akan meningkatkan penjualan batubara ke PT PLN.
"Kami telah menandatangani 4 kontrak dan satu kontrak lagi akan diteken dalam waktu dekat ini," ujar dia.
Ditambahkan, melalui anak usahanya PT Hanson Energy mempunyai kontrak penjualan ke PLN sekitar 60 juta ton selama 20 tahun. Untuk keperluan itu, pihaknya mengandalkan Hub Mutara yang memiliki kapasitas infrastruktur 6 juta ton per tahun.
"Saat ini produksi Mutara baru mencapai 1juta -1,5 Juta Ton," ujar dia.
Abdi berharap, dari kontrak PLN tersebut akan menyumbang 90 persen dari total pendapatan ARII pada tahun 2016.
"Dengan empat kontrak dengan PLN, kami mengatungi pendapatan Rp 1,25 triliun," ujar dia.
Sementara pendapatan lainnya berasal dari eksport batubara ke India dan Malaysia sebesar 30.000 ton. Dimana harga jual rata-rata kedua negara itu US$ 38 per ton sementara ke PLN Rp 55.000 perton. Namun, hingga 31 Maret 2016 porsi penjualan ke India 13 persen, Malaysia 57 persen dan lokal 30 persen.