Wall Street Terus Melemah
Pasardana.id - Wall Street terus melemah pada Kamis (20/12/2018) setelah terjadinya peningkatan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat dan rencana peningkatan suku bunga The Fed dua kali pada 2019 mendapat respon negatif para investor.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, anjlok 464,06 poin, atau sekitar 1,99 persen, menjadi 22.859,60. Indeks S&P 500 turun 39,54 poin, atau sekitar 1,58 persen, menjadi 2.467,42. Indeks komposit Nasdaq merosot 108,42 poin, atau sekitar 1,63 persen, menjadi 6.528,41.
Dari 30 saham komponen indeks Dow Jones, hanya saham Johnson & Johnson yang berakhir di teritori positif dengan peningkatan 0,66 persen. Sedangkan dari 11 sektor utama S&P 500, hanya sektor utilitas yang berakhir di teritori positif. Indeks sektor energi S&P 500 anjlok 2,8 persen dipicu penurunan harga minyak dunia.
Indeks komposit Nasdaq sempat anjlok 2,85 persen sehingga turun lebih dari 20 persen dari level yang tercapai pada 29 Agustus lalu, sebelum mengalami penguatan sehingga berakhir di angka penutupan.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2019 naik 0,9 persen menjadi US$1.267,90 per ons. Indeks dolar AS turun 0,8 persen menjadi 96,263.
Bursa saham Eropa juga merespon secara negatif kebijakan The Fed. Indeks STOXX 600 Eropa anjlok 1,4 persen pada Kamis.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, merosot 54,01 poin, atau sekitar 0,80 persen, menjadi 6.711,93. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, turun 155,11 poin, atau sekitar 1,44 persen, menjadi 10.611,10.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, terjun 172,60 poin, atau sekitar 1,97 persen, menjadi 8.596,50. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, anjlok 84,99 poin, atau sekitar 1,78 persen, menjadi 4.692,46.
Nilai tukar pound sterling menguat 0,2 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2643 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,1 persen menjadi 1,1072 euro per pound.