Kembangkan Pasar Modal Syariah, Dirut BEI : Perlu Direksi Khusus

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan industri pasar modal syariah cukup mengembirakan. Contohnya, hingga akhir Agustus tercatat ada 18.330 investor syariah atau tumbuh 49% dibanding akhir tahun 2016 yang sebanyak 12.283.

Untuk lebih meningkatkan pertumbuhan industri pasar modal syariah, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menilai, perlu adanya direksi khusus pasar modal syariah pada manajemen BEI.

Menurut Tito, saat ini industri pasar modal syariah hanya ditangani oleh kepala unit, padahal industri tersebut tumbuh dua kali pasar modal konvensional dan pertumbuhan investor pasar modal syariah tumbuh pesat.

“Kita harus memberi perhatian lebih kepada Industri pasar modal syariah, sehingga perlu ditingkatkan penanganan dari kepala unit menjadi kepala divisi bahkan direksi," jelas Tito, di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan adanya direksi syariah maka pengembangan produk- produk pasar modal syariah akan lebih tertata dan berkembang.

“Kami akan masukan proposalnya kepada OJK , sebab di Malaysia saja sudah ada direksi syraiah," imbuh dia.

Ia menambahkan, saat ini BEI tengah mengembangkan sistem perdagangan syariah terintegrasi secara menyeluruh mulai dari pendaftaran produk hingga perdagangan produk tersebut.

“Kita ingin kembangan end to end perdagangan syariah," ujar dia.

Untuk tercapainya sistem perdagangan syariah yang integrasi itu, lanjut Tito, perlu kesiapan perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efek syariah.

“Saya rasa bisa tercapai dalam waktu dekat, sebab bukan merubah peraturan," kata dia.