Tahun Depan Penyaluran Subsidi LPG 3 Kg Melalui Non Tunai

foto : istimewa

Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerjasama penyaluran bantuan elpiji 3 kg secara non-tunai.

Menurut Gubernur BI, Agus Martowardojo, model bisnis subsidi energi ini akan sama dengan penerapan bantuan sosial pemerintah untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) melalui KKS yang sudah disetujui sebelumnya.

"Mekanisme penyaluran bantuan akan terdiri dari empat tahapan utama, yaitu registrasi atau pembukaan rekening, edukasi dan sosialisasi, penyaluran, serta penarikan dana atau pengambilan subsidi di gerai bank penyalur yang telah ditentukan, seperti agen bank dan ATM," ujar Agus, di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Dijelaskan, nantinya untuk bantuan non-tunai elpiji tiga kilogram, masyarakat penerima bantuan akan menggunakan KKS yang sudah diisi saldo untuk subsidi elpiji tiga kilogram. Dengan demikian, subsidi yang diberikan pemerintah, bukan lagi dengan pengurangan harga tabung elpiji tiga kilogram, namun melalui saldo tersebut.

"Sehingga pembelian elpiji Rp31 ribu, masyarakat akan keluarkan kartu yang akan didebit sebesar Rp16 ribu. Jadi masyarakat cukup membayar Rp15 ribu," terang Agus.

Sementara itu, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengungkapkan, penerapan subsidi energi secara nontunai, untuk elpiji 3 kg akan dimulai pada 1 Januari 2018, atau paling lambat 1 Maret 2018.

Sedangkan untuk subsidi listrik nontunai, lanjut Jonan, akan diterapkan kepada bantuan subsidi pengguna listrik untuk daya 450 volt ampere (VA) dan sebagian pengguna 900 VA.

Data karakteristik dan jumlah penerima subsidi akan terus diperbarui Kementerian ESDM dengan TNP2K.

"Yang subsidi 450 VA itu kita berikan ke 23,5 juta pelanggan, dan 900va tinggal 4,5 juta dari angka 25 juta pelanggan," kata Jonan.

Adapun perbankan yang menjadi mitra penyaluran bantuan non-tunai ini masih mencakup bank-bank milik negara yakni BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN.

Namun, ke depannya, dengan pembangunan sistem pembayaran yang sudah interkoneksi dan interoperabilitas, tidak menutup kemungkinan untuk bank lain dapat berpartisipasi.