2018, PANR Incar Pertumbuhan Kinerja Sebesar 20%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Panorama Sentrawisata Tbk (IDX: PANR) memperkirakan akan menutup tahun 2017 dengan pertumbuhan 18% dengan laba tumbuh positif. Adapun di tahun depan, Perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 20%.

Direktur Utama PANR, Budi Tirtawisata mengatakan, bahwa perseroan telah menyusun beberapa langkah strategi untuk menghadapi bisnis yang sangat dinamis ini, salah satunya dengan memastikan sinergi dan integrasi antar bisnis usaha untuk mendapatkan harga yang kompetitif.

"Untuk memperkuat posisi kedepannya, pilar Inbound melakukan berbagai upaya menuju sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang dikampanyekan oleh United Nations World Tourism Organization," ujar Budi dalam siaran pers, Jumat (22/12/2017).

Lebih lanjut ia menjelaskan, faktor lain yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perseroan adalah era leisure economy yang terjadi saat ini, dimana masyarakat beralih untuk membeli pengalaman dibanding produk.

Hal ini ditambah lagi dengan bonus demografi, dimana terjadi peningkatan usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah.

Untuk menjangkau lebih kuat dan lebih luas pada segmen ini, pada awal tahun 2017 Panorama bersinergi dengan JTB Corporation, sebuah perusahaan travel terkemuka di Jepang dan di Asia Pasifik.

"Industri pariwisata tengah berkembang pesat saat ini, bisnis pariwisata tidak sama seperti sebelumnya tapi kami melihat peluang yang sangat baik untuk 2018," ungkap Budi.

Lebih jauh disebutkan bahwa, Pariwisata di era digital kini lebih kompleks dan sudah menjadi salah satu industri jasa multi dimensi dan berkembang sangat pesat. 

Menurut World Tourism, tren pariwisata akan terus meningkat, bahkan pariwisata global tumbuh rata-rata di atas 4% per tahun.

Menyikapi kondisi tersebut, Perseroan sangat optimistis terhadap peningkatan kinerja perseroan di tahun yang akan datang sejalan dengan gerak maju industri pariwisata.

Lebih lanjut disebutkan, perseroan akan terus berinovasi dan menerapkan digitalisasi di semua lini operasional untuk memberikan pelayanan dan pengalaman yang terbaik untuk para pelanggan, baik di tanah air maupun di mancanegara.

Perseroan menganggarkan belanja modal (capex) di tahun 2018 pada kisaran Rp 50 Miliar untuk pengembangan usaha berbasis teknologi (ICT), pengembangan kantor, pengembangan jaringan usaha hingga ke tingkat regional. Adapun Capex tersebut akan dikembangkan sesuai kondisi perusahaan dengan perhitungan yang cermat.