Anggaran Dipangkas, Pertumbuhan Ekonomi 2016 Bisa Berada di Level 5,0 Persen

foto : istimewa

Pasardana.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di level 5,0 persen sepanjang 2016, antara lain karena pemangkasan anggaran yang dilakukan tengah tahun ini.

"Salah satu faktor pemicunya adalah konsumsi pemerintah yang turun menjadi tiga persen setelah pemangkasan anggaran," kata Suahasil, dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Faktor lain yang mempengaruhi, jelas dia, adalah investasi yang belum tumbuh karena lemahnya permintaan domestik serta kinerja ekspor dan impor yang kurang baik. 

Meskipun demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 yang sebesar 5,0 persen masih di bawah target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun Anggaran 2016 yakni 5,2 persen.

Adapun inflasi 2016 diperkirakan 3,5 persen melihat pada inflasi Agustus yang tercatat 2,79 persen (tahun ke tahun) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp13.300 dengan kurs rupiah yang hingga Agustus mencapai Rp13.348 per dolar AS.

Di samping itu, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan diperkirakan 5,4 persen pada akhir tahun, harga minyak rata-rata 40 dollar AS per barel, dan migas yang siap dijual 1,15 juta barel setara minyak per hari.