Lima Lembaga Biayai Pengembangan Bandara
Pasardana.id - Angkasa Pura I (AP I) mencari pendanaan eksternal sebesar Rp7 triliun untuk pembiayaan pengembangan bandar udara (bandara) yang dikelolanya. Dari angka itu akan dipenuhi Rp4 triliun dari pinjaman dan sisanya dari penerbitan obligasi.
"Lima lembaga keuangan membiayai pengembangan bandara dengan tenor selama 15 tahun," kata Wimbo Hardjito, Direktur Utama PT AP I di Jakarta, kemarin.
Lembaga keuangan-lembaga keuangan yang dimaksud adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia (BCA), PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Pengembangan bandara mendesak dilakukan AP I. Pasalnya, bandara-bandara ini mengalami kapasitas lebih.
"Bandara-bandara sudah tidak laik untuk menampung calon penumpang, yang secara jumlah dari tahun ke tahun terus meningkat," ujarnya.
Bandara-bandara yang akan dikembangkan AP I seperti Bandara Ahmad Yani (Semarang, Jawa Tengah) sebesar Rp2,1 triliun dan Bandara Syamsudin Noor (Banjarmasin, Kalimantan Selatan) sebesar Rp2,3 triliun.
Kemudian, Bandara Baru (Yogyakarta) Rp9,3 triliun, Terminal 3 Bandara Juanda (Surabaya, Jawa Timur) sebesar Rp9,1 triliun, dan Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar, Sulawesi Selatan) sebesar Rp3,6 triliun.