KADIN : Pemerintah Mesti Kerja Keras Capai Target Pertumbuhan Yang Dicanangkan

foto : istimewa

Pasardana.id - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menilai, Pemerintah perlu kerja keras untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada tahun 2017 atau naik 0,1 persen dibanding APBNP 2016.

Pasalnya, perekonomian global dinilai masih diwarnai ketidakpastian, ditambah masih relatif rendahnya harga komoditas.

"Pemerintah harus mendorong investasi dan mempercepat proyek-proyek strategis nasional seperti pembangunan infrastruktur," ujar Rosan, di Jakarta, kemarin.

"Bagusnya, belanja negara juga sudah mulai lancar sehinga faktor ini bisa menjadi faktor penunjang (pertumbuhan ekonomi)," sambung Rosan.

Lebih lanjut ia juga mengatakan, bahwa asumsi ekonomi makro yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dan Nota Keuangan di depan Parlemen, belum lama ini, lebih realistis.

"Kami telaah satu per satu dan memang lebih realistis dan kredibel. Walaupun memang tantangan tahun depan tidak mudah," jelas Rosan.

Dijelaskan, asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2017 sendiri tidak mengalami perubahan yang berarti dibanding APBNP 2016.

Pertumbuhan ekonomi ditarget 5,3 persen pada 2017 atau naik 0,1 persen dibanding APBNP 2016, laju inflasi berada dalam posisi serupa di kisaran empat persen.

Kemudian tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) lebih rendah 0,2 persen menjadi 5,3 persen. Rerata harga minyak di kisaran USD45/barel atau hanya lebih tinggi USD5 dibanding APBNP 2016.

Adapun volume minyak diperkirakan 780 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi sekitar 1,15 juta barel setara minyak per hari.