Harga Gula Pasir Masih Tinggi
Pasardana.id - Pemerintah bertekad menjamin keterjangkauan harga bahan-bahan kebutuhan pokok di masa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.
Terkait hal tersebut, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, dari perkembangan minggu ke minggu, selama 1 bulan terakhir ini, sebetulnya harga pangan yang masih agak tinggi kenaikannya adalah gula pasir.
"Kalau beras, sama sekali tidak. Kemudian, barangkali daging, walaupun dia tetap agak bertahan tinggi, ada kenaikan sedikit, tetapi tidak banyak," kata Darmin kepada wartawan usai Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/6/2016) kemarin.
Dijelaskan, pemerintah sudah mengusahakan semua harga bahan kebutuhan pokok stabil menjelang Lebaran, namun sampai dengan hari ini, ternyata harganya masih agak bertahan. Sehingga tidak ada jalan lain, suplainya, pasokannya harus dinaikkan lagi.
"Karena apapun alasannya harusnya harga sudah mulai bergerak turun," ujarnya.
Lebih lanjut Darmin menegaskan, pemerintah masih terus mencari, menyiapkan langkah-langkah untuk mengendalikan dan menurunkan harga, supaya tercapai apa yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"Kita semua tahu, bahwa Bapak Presiden sudah menyampaikan berapa harga daging yang beliau inginkan. Dan kita juga sebenarnya sudah membuat range harga, berapa harga tertinggi yang sudah harus diintervensi dan berapa harga terendah yang juga harus diintervensi, baik itu bawang dan sebagainya," terang Darmin.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengemukakan, stok beras di bulan Juli sebanyak 2 juta lebih. Dibanding dengan tahun lalu, lebih banyak 1 juta lebih.
"Artinya hampir 2 kali lipat stok kita di Bulog," terang Amran.
Terkait harga gula pasir, menurut Amran, pemerintah masih melakukan impor. "Adapun untuk minyak goreng, stok kita untuk bulan Juni sebanyak 1,8 juta ton, sedangkan kebutuhannya sekitar 435 ton. Artinya 4x lipat, 5x lipat dari kebutuhan. Tapi harganya malah ikut-ikutan naik," jelas Amran.
Lebih lanjut Amran menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng sudah dibahas dan sudah diupayakan, pihaknya bersama dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN menemui langsung produsen, Bimoli, Filma, dan seterusnya.
"Alhamdulillah harga minyak goreng turun 5,5% dan berlaku secara nasional," ujarnya.
Kemudian untuk harga cabai besar, menurut Amran, stoknya lebih dari kebutuhan. Sementara untuk bawang merah, stoknya 102 ribu ton, kebutuhan 89 ribu ton. Daging ayam 256 ribu ton, kebutuhan 112 ribu ton.
"Ini juga kita sudah ekspor," ujarnya.
Ditambahkan, untuk langkah kedepannya, dalam jangka pendek, pemerintah akan melakukan operasi pasar besar-besaran, kerja sama dengan produsen, dan memotong rantai pasok. Pada jangka panjang, memotong rantai posok dari produsen langsung ke toko tani dan seterusnya.
"Kita kerja sama dengan koperasi, hal ini kita lakukan. Ini memang butuh waktu karena persoalan ini sudah bertahun-tahun," tandasnya. (Sumber : Setkab)