Agus Marto : Kebijakan Moneter Semakin Efektif, Kebijakan Lain Segera Menyusul

foto : istimewa

Pasardana.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, kebijakan moneter yang dilakukan melalui suku bunga Reverse Repurchase Agreement (Repo) 7 hari semakin efektif.

Pasalnya, suku bunga deposito telah mengalami penurunan 57 basis poin (bps) sedangkan suku bunga kredit telah terjadi penyesuaian 22 bps.

"Hal ini lebih baik dibanding bulan lalu, dan kami yakin ini karena transmisi kebijakan operasi moneter bisa dilakukan lebih efektif," kata Agus, usai konferensi pers Rapat Dewan Gubernur di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2016).

Lebih lanjut diungkapkan, pihaknya (Bank Indonesia) juga tengah mengkaji kemungkinan adanya penyesuaian tiga kebijakan makroprudensial. Diharapkan, dapat meneruskan momen pertumbuhan ekonomi yang ingin digenjot pemerintah.

Salah satu yang akan dilakukan, kata Agus, yakni terkait kebijakan Loan To Value (LTV). Bahkan, aturan LTV sudah siap dilakukan penyesuaian dengan tetap memperhatikan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) perbankan.

"Tentu kita akan tawarkan dengan tetap menjaga kesehatan, misalnya bank yang mempunyai rasio NPL di bawah lima persen itu nanti akan diberikan kesempatan untuk menyesuaikan growth to value tetapi tentu kajiannya luas dan dalam," jelas Agus.

Aturan lainnya, lanjut Agus, BI akan melakukan penyesuaian terhadap aturan Loan to Funding Ratio (LFR). Saat ini, LFR yang ditetapkan BI adalah pada rentang 78 persen sampai dengan 92 persen.

"Ini juga akan dikaji untuk juga memberikan pesan yang tepat kepada perbankan apabila mereka akan melakukan peningkatan sehingga nanti bisa memperoleh stimulus," jelas dia.

Selain itu, aturan makroprudensial lain yang sedang dalam tahap penyesuaian adalah rasio kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, pembahasan aturan ini kata Agus, masih perlu dipersiapkan lebih baik.

"Kita tahu bahwa ratio UMKM itu ada minimum, nah itu perlu ditingkatkan. Mungkin memerlukan penyesuaian, itu lingkupnya seperti apa, sekarang kita sedang matangkan," pungkasnya.