Buyback Saham, Plaza Indonesia Siapkan Rp702,9 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajamen PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) akan melakuakn pembelian kembali saham atau buyback sebanyak 213 juta saham. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tersebut sekitar 6% dari saham dtempatkan dan disetor PLIN.

Demikian, dikemukakan oleh Lucy Suryanto, Direktur PLIN dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/2).

Menurut Suryanto, dana yang disipakan perseroan untuk pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp702,9 miliar. Adapun buyback saham PLIN selama tiga bulan, mulai 26 Februari 2016 sampai dengan 26 Mei 2016.

"Harga maksimum bayback saham PLIN sebesar Rp3.300 per saham," katanya.

Suryanto mengatakan, pihaknya memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksaaan pembelian kembali saham. Setelah buyback, lanjut Suryanto, kinerja laba per saham (EPS) PLIN diestimasi mencapai Rp81,58, naik dibandingkan dengan sebelum buyback sebesar Rp76,69.

Menurut Suryanto, buyback saham diyakini akan mampu mengurangi dampak fluktuasi pasar yang signifikan.

Dia berharap buyback juga mampu mencerminkan kinerja perseroan yang lebih baik di masa yang akan datang. Bagaimanapun juga, pembelian kembali saham atau buyback setidaknya akan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham Plaza Indonesia Realty (PLIN) di masa mendatang.

Seperti diketahui, pada awal tahun ini beberapa emiten telah mengumumkan rencana pembelian kembali sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tentu selain untuk meningkatkan likuiditas saham di BEI, buyback juga untuk memoles harga saham agar mencerminkan kinerja fundamentalnya. Paling tidak, dengan fundamental emiten yang solid, harga saham emiten juga cendrerung meningkat.

Di sisi lain, buyback saham juga dimaksudkan untuk menahan harga saham agar tidak turun terlampau dalam.

Oleh sebab itu, manajemen perseroan biasanya akan berupaya maksimal untuk memperbaiki harga saham supaya tetap atraktif. Harga saham yang menarik dan mencerminkan aspek fundamental akan diborong investor untuk investasi jangka panjang di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini.