RUPSLB BINA Sepakat Galang Dana Rp703 Miliar Lewat Rigth Issue
Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) yang berlangsung pagi ini sepakat melaksanakan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) rigths issue.
Menurut Presiden Direktur BINA, Edy Kutardjo, bahwa persetujuan itu akan memberi kesempatan perseroan untuk naik kelas menjadi bank BUKU (Bank Umum Kategori Usaha) II. Dimana saat ini modal inti Bank Ina sebesar Rp400 miliar.
"Dengan pengalangan dana melalui Rigths Issue kami akan mendapat dana Rp703 miliar sehingga modal inti kami menjadi Rp1,1 Triliun," terang Edy Kuntardjo usai melaksanakan RUPSLB di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Ia menjelaskan, dalam aksi korporasi itu, perseroan akan melepas 2,9 miliar lembar saham baru. Dan akan ditawarkan kepada pemegang saham lama terlebih dahulu.
"Namum pemegang saham lama bisa saja terdelusi, tapi kami berprinsip tidak akan menambah modal jadi bank BUKU II," terang dia.
Sementara pelaksanaan rigth issue dijadwalkan pada akhir Februari 2017 telah mendapat ijin efek dari Otoritas Jasa keuangan dan bertindak selaku penjamin pelaksana efek PT Buana Capital. Sementara harga penawaran saham righth issue berkisar Rp 240 dari nominal Rp100 per saham.
Untuk diketahui, kepemilikan BINA dipegang oleh PT Philadel Terra Lestari dengan 420.000.000 lembar saham atau 20%, 37,62 % atau 790.000.000 lembar saham dimiliki oleh OBCB Securities Pte dan selebihnya oleh publik.
Rencanannya, penambahan modal itu akan membuka kesempatan Bank Ina untuk meningkatkan layanan digital.
"Kalau sudah jadi BUKU II kami bisa memberikan layanan digital yang sudah menjadi keharusan layanan perbankan saat ini," tandas dia.