Kadin : Kontribusi Sektor Pertanian 'Hanya' 13,8 Persen, Padahal Potensinya Besar

Pasardana.id ââÅ¡¬“ Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan, Juan Permata Adoe mengatakan, kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rendah, yaitu ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“hanyaââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ mencapai 13,8 persen.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Belum ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“spektakulerââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ jika dibanding dengan potensi yang ada,ââÅ¡¬ jelas Juan di Jakarta, kemarin.
Padahal, lanjut dia, 40 persen penyerapan tenaga kerja berada di sektor pertanian. Hanya saja, produk domestik bruto (PDB) pada sektor pertanian tidak mampu tumbuh pesat.
Menurutnya, butuh dorongan dari pemerintah agar produksi pertanian dapat meningkat mengingat besarnya jumlah kebutuhan terhadap produk pertanian Indonesia per tahunnya pada 2030 mendatang.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Konsumsi kita semakin meningkat. Bahwa ada 90 juta jiwa dengan income per kapita di atas US$ 3.600 pada 2030. Ini akan berdampak pada pertumbuhan konsumsi pada sektor animal food,ââÅ¡¬ terang dia.
Dia menuturkan, apabila produksi pertanian di Indonesia meningkat hingga 6 persen, maka hal ini mampu mendongkrak pendapatan nasional hingga US$ 450 miliar. Untuk itu, butuh upaya menyeluruh untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dari seluruh jajaran pemerintah terkait.
Namun, hingga saat ini, sektor kelapa sawit, yang berkontribusi paling besar dalam pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Yang jadi engine pertumbuhan pertanian adalah sektor kepala sawit,ââÅ¡¬ jelas Juan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin supaya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlibat dalam pengembangan buah local, sehingga dapat memacu produksi buah lokal agar bisa merambah pasar ekspor.
Jokowi menganggap, saat ini BUMN hanya ada di pengembangan komoditas seperti sawit dan karet.
"Perlu memperbesar kapasitas produksi sehingga kita harapkan ekspor buah-buahan kita bisa naik. Kedepan kita juga ingin meningkatkan BUMN agar tidak hanya nanamnya sawit, karet. Kenapa tidak membuat 10 ribu hektar- 50 ribu hektar khusus untuk buah. Ini yang baru kita kerjakan," kata dia.
Asal tahu saja, Indonesia memiliki buah andalan seperti manggis, nanas, dan alpukat. Buah-buah tersebut punya pasar ekspor yang terbuka lebar.
"Yang banyak sekali kita kurang misalnya manggis, nanas, banyak sekali yang permintaan yang belum kita supply dengan baik, alpukat sama. Kalau pisang itu kita masih kalah dengan negara lain, tapi yang barang ini kita punya kekuatan," tandas dia.