Presiden : Pengembangan Pariwisata Perlu Memperhatikan Segala Aspek

foto : istimewa

Pasardana.id - Meski tercatat pada 2015 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia naik 10,3 persen atau 10,4 juta wisman, tapi faktanya, jumlah tersebut masih kalah dibanding Malaysia yang sudah dikunjungi 25 juta wisman dan Thailand 30 juta wisman.

Menyikapi kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pengembangan sektor pariwisata terus dilakukan dengan memperhatikan segala aspek pendukung secara detail.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat berbicara di acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, kemarin.

"Wisata yang baik mulai dari ketibaan sampai dengan kepulangan. Ini menyangkut semua aspek termasuk aspek konektivitas, mobile internet 3G dan 4G, sampai kebersihan. Selalu saya sampaikan kepada menteri hal-hal seperti ini kita bekerjanya harus detail," jelas Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya telah menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk segera membenahi hal-hal tersebut. Promosi pun disebutnya juga sedang digalakkan secara besar-besaran.

Tercatat saat ini branding Wonderful Indonesia dipasang di berbagai media digital seperti Google, Trip Advisor, Baidu, CTrip, dan lainnya.

Selain itu juga di jaringan TV internasional, seperti CNN Travel, CCTV China, BBC, Discovery Channel, CNBC, NHK, Astro, Aljazeera, dan lainnya.

Bahkan beberapa juga di media luar ruang, seperti yang menempel di bus pariwisata di Paris saat Piala Eropa (Euro Cup) sedang berlangsung. Lalu 400 black cab taxi London, bus double decker London, semua bus stop di Singapura, MRT dan Ferry Penyeberangan Singapura-Batam, semua dibungkus Brand Wonderful Indonesia.

Lebih lanjut diungkapkan, selain persoalan pemasaran, Presiden juga memahami bahwa kunci utama dari sebuah perjalanan wisata ialah pengalaman yang didapatkan para wisatawan.

"Ini tidak pernah kita kemas dengan baik, tidak pernah ditarik positioning-nya di mana, tidak pernah jelas diferensiasi-nya seperti apa, tidak pernah kita mem-brand setiap lokasi-lokasi itu seperti apa," kata Presiden Jokowi.

Sektor pariwisata Indonesia, lanjut Presiden, memiliki potensi kekuatan atraksi yang besar sehingga seharusnya bisa dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan.

"Kita optimis, pariwisata bisa menjadi andalan kekuatan Indonesia di pentas dunia," tandasnya.