Pendapatan Mitra Keluarga Karyasehat Diprediksi Rp2,22 Triliun pada 2015

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Pendapatan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (IDX: MIKA) diperkirakan mencapai Rp2,22 triliun pada 2015, lebih tinggi 13,85% dari pendapatan Rp1,95 triliun pada 2014.

Demikian, dikemukakan oleh Hendra Lubis, Direktur Utama Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (18/12).

Proyeksi pendapatan tersebut, menurut Lubis, seiring rencana perseroan menambah tujuh unit rumah sakit baru, sehingga rumah sakit yang dikelolanya menjadi 18 unit pada 2019.

Selain itu, manajemen MIKA juga kan tetap mendorong penjualan obat di masa datang.

Hendra mengatakan, MIKA akan menggunakan dana dari penawaran umum perdana saham atau IPO (intial public offering) sebesar Rp1,24 triliun dan kas internal untuk membiayai ekspansi tersebut. Biaya proyek per rumah sakit diperkirakan Rp300 miliar.

Saat ini, lanjut Hendra, MIKA telah mengidentifikasi lima lokasi untuk pengembangan rumah sakit baru. MIKA akan memperoleh dua bidang tanah pada 2016 untuk membangun rumah sakit baru. Rumah sakit terbaru MIKA, terletak di Kalideres, Jakarta Barat, mulai beroperasi pada Juli 2015. Rumah sakit ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp50 miliar - Rp100 miliar di tahun pertama beroperasi.

Hingga September 2015, jelas Hendra, MIKA sudah membukukan pendapatan sebesar Rp1,6 triliun, tumbuh sekitar 9% dibanding periode sama tahun 2014. Hal ini didukung oleh pendapatan segmen rawat inap dan rawat jalan, yang masing-masing tumbuh 6% dan 15%. Peningkatan pendapatan MIKA berasal dari operasional 10 rumah sakit.

Dari pendapatan tersebut, MIKA mencatat laba Rp447,91 miliar (Rp152 per saham) per September 2015, naik 12,4% dibanding laba pada periode sama 2014 sebesar Rp398,60 miliar (Rp284 per saham). Pencapaian pendapatan dan laba MIKA per September, mewakili masing-masing 72,07% dan 73,42% dari target tahun ini. Laba MIKA ditargetkan Rp610 miliar pada 2015, naik 14,23% dari Rp534 miliar pada 2014.