Bab 3 Efek
Bab 3 Efek ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Stres RendahââÅ¡¬:
Investasi otomatis VS Investasi Lump-sum
Semua contoh saya menggambarkan penurunan harga. Saat ini, saya ingin menunjukkan pada anda ketika harga naik. Anda akan melihat bahwa hal ini akan memiliki efek buruk pada performa jika dibandingkan dengan investasi lump-sum.
Gambar 19: Ketika menjadi dua kali lipat
Modal awal adalah Rp. 100,000 dan pada 10 tahun berikutnya, bertambah dua kali lipat menjadi Rp. 200,000. Jika investasi DCA Rp. 1,000,000 dalam sebulan pada reksa dana ini, total menjadi Rp. 120,000,000, berapa yang akan menjadi outcome?
- 108,000,000
- 167,000,000
- 196,000,000
Yang mana? Jawabannya adalah 2. Padahal anda membuat dana dan tidak mendekati Rp. 240,000,000, anda akan mendapatkan jika anda meletakkan Rp. 12,000,000 pada lump-sum investasi pada permulaan periode investasi. Pada hal ini, investasi DCA memberikan keuntungan yang sedikit daripada investasi lump-sum. Apakah alasannya? Mari kita menggunakan formula yang sama untuk menganalisa hal ini.
Nilai investasi = Jumlah x Harga
Ketika melakukan investasi DCA di reksa dana yang harganya secara konstan naik, jumlah unit yang dapat anda beli turun melalui periode investasi. Sebagai hasilnya, anda membeli unit lebih sedikit daripada yang anda inginkan jika anda berinsvetasi secara lump-sum pada permulaan. Seperti pada suatu waktu, investasi lump-sum pada reksa dana yang harganya naik, berarti anda membelin pada nilai/poin terendah ketika jumlah unit tertinggi dapat dibeli. Investasi DCA pada produk yang naik tidak terlalu efektif dibandingkan dengan investasi lump-sum, tetapi demikian tidak ada kerugian. Investasi DCA dapat dipertimbangkan sebagai sumber keuntugan yang moderat.
Gambar XXXX: Naik, lalu turun sedikit
Mari kita lihat kasus di mana harga turun sedikit setelah naik dengan tetap. Dimulai pada Rp. 100,000, lalu naik sampai Rp. 180,000 setelah 7 tahun, lalu turun lagi menjadi Rp. 150,000 setelah 10 tahun, kenaikan 50% dari awal. Investasi DCA Rp. 1,000,000 per bulan, total Rp. 120,000,000, pada reksa dana ini lebih dari 10 tahun memberi berapa return?
- Rp. 102,000,000
- 127,000,000
- 148,000,000
Apa yang anda pikirkan? Jawabannya adalah 2. Walaupun reksa dana naik 50%, investor DCA hanya mendapatkan profit 5% atau Rp. 6,000,000. Alasannya dapat dimengerti seperti yang dapat anda terka menggunakan formula. Pada akhirnya, hasil nilai naik pada jumlah yang rendah dari unit yang dibeli.
Gambar 20: Kembali pada harga asli
Sebelum menyimpulkan bab ini, mari kita melihat satu kasus lagi. Dimulai dari Rp. 100,000, reksa dana naik sampai pada Rp. 180,000 setelah 5 tahun dan kembali turun sampai Rp. 100,000 pada akhir tahun kesepuluh dari periode investasi. Nilai naik tetapi akan turun lagi ke harga semula. Berapa yang akan menjadi hasil dari investasi DCA per bulan Rp. 1,000,000 dengan total Rp. 120,000,000 setelah 10 tahun?
- 59,400,000
- 88,200,000
- Rp. 102,000,000
Apa yang anda pikirkan? Jawabannya adalah 2, sayangnya investor berada pada kerugian. Dalam kasus investasi DCA yang naik dan turun menyebabkan pernurunan yang tajam pada nilai. Mohon pikirkan hal ini dalam pikiran. Anda harus berhati-hati dalam berinvestasi, jangan sampai uang yang anda dapatkan dengan keras terkuras pada akhirnya. Sangat penting untuk melihat jenis investasi ini dengan arah yang benar. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, ketika harga jatuh, jumlah yang anda beli naik. Dalam kasus ini, jalan yang paling akhir dari periode investasi adalah waktu yang baik dalam membeli unit lot. Pola ini tentu saja akan memberikan hasil yang negative. Karena ketika harga turun, lebih banyak unit lagi yang dapat dibeli. Jika berakhir pada tahun kesepuluh, lalu adanya kenaikan ketika waktinya habis, tetapi jika investasi DCA dilanjutkan lebih dari 10 tahun, pada titik ini mungkin akan mendapatkan beberapa manfaat.
Selanjutnya: Bab 4 Efek dari ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Tidak Pakai TimingââÅ¡¬