Harga Emas Anjlok di Awal Pekan, Tertekan Penguatan Dolar AS
Pasardana.id - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Merchantile Exchange tercatat anjlok pada akhir perdagangan Senin (2/10/2023) tertekan penguatan Dolar Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas paling aktif untuk periode pengiriman Desember merosot 18,9 dolar AS (1,01%) menjadi 1.847,20 dolar AS.
Seperti dikutip dari Xinhua, ekonomi AS masih berjuang menghadapi dampak pandemi COVID-19, demikian diungkapkan Ketua Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell dalam pertemuannya dengan para pebisnis di York, Pennsylvania pada awal pekan ini.
Sementara itu, Gubernur The Fed Michelle Bowman dalam sambutannya di konferensi perbankan, Senin kemarin, menyatakan, "Saya tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga dana federal pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan bahwa kemajuan inflasi telah terhenti atau terlalu lambat untuk membawa inflasi ke tingkat yang lebih tinggi. Dua persen pada waktu yang tepat."
Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin (02/10) beragam.
Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) lebih tinggi dari perkiraan sebesar 49 persen pada bulan September, naik dari 47,6 persen pada bulan sebelumnya.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS Global S&P bulan September naik menjadi 49,8 dari 47,9 pada bulan Agustus.
Adapun angka bulan September lebih tinggi dari perkiraan sebesar 48,9.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pengeluaran AS untuk proyek konstruksi naik 0,5 persen pada bulan Agustus menjadi 1,98 triliun dolar.
Para ekonom memperkirakan, belanja konstruksi meningkat 0,6 persen pada bulan Agustus.
Harga logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Desember turun 1,029 dolar AS atau 4,58 persen menjadi ditutup pada 21,421 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Januari turun 29,10 dolar AS atau 3,18 persen menjadi ditutup pada 886,80 dolar AS per ounce.

