Kinerja Reksa Dana Campuran tahun 2015

foto : istimewa

By Ryan Filbert
@RyanFilbert

Reksa dana campuran adalah salah satu reksa dana yang dapat dikategorikan sebagai reksa dana moderate dari tingkat resiko. Dengan kelolaan dana berimbang antara efek saham dan efek surat hutang memberikan sebuah racikan portfolio yang tepat bagi investor yang memiliki pemilihan waktu investasi kurang dari 5 tahun dan diatas 2 tahun.

Bagaimana kinerja dari reksa dana campuran di Indonesia hingga akhir tahun 2015 atau tepatnya hingga tanggal 22 Desember 2015?

Hingga Desember tanggal 22 komposisi NAB dari reksa dana campuran adalah sebesar Rp 17.453.604.362.366 dan reksa dana campuran syariah adalah sebesar Rp 1.778.005.328.003.

Pada awal tahun 2015 atau 2 Januari 2015, komposisi Nab dari reksa dana campuran adalah Rp 18.947.597.477.081 dan reksa dana campuran syariah adalah sebesar Rp 1.678.912.634.492.

Di tahun 2015 pergerakan IHSG yang berkinerja negatif hingga bulan Desember 2015 masih terkoreksi sebesar 11.87% membuat tekanan juga pada reksa dana campuran dimana separuhnya berada pada portfolio saham, sedangkan BI Rate pada awal tahun 2015 masih berada di level 7.75% dan semenjak 17 februari 2015 diturunkan menjadi 7.5% membuat surat hutang yang terbit sebelumnya mendapatkan kinerja yang membaik sehingga memberikan efek berimbang pada penurunan kinerja saham.

Dan terdapat 10 teratas return dari reksa dana campuran yang juga telah lebih dari 3 tahun usia reksa dananya hingga 22 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Reksa Dana

Return 1Y

Cipta Balance

49.87

Pacific Balance Fund

21.71

HPAM Flexi Plus

12.91

Infovesta Corporate Bond Index

7.29

Danamas Fleksi

7.28

Schroder Dana Kombinasi

7.23

Prima

5.71

Infovesta Government Bond Index

4.31

Infovesta Fixed Income Fund Index

3.66

BNI - AM Dana Terencana

3.16


Dan 10 return terendah dengan kinerja reksa dana berusia diatas 3 tahun per tanggal 22 Desember 2015 selama kinerja 1 tahun adalah sebagai berikut:

Nama Reksa Dana

Return 1Y

HPAM Premium-1

-31.78

Mega Dana Kombinasi

-26.59

Sucorinvest Flexi Fund

-26.28

Net Dana Flexi

-25.23

PNM Syariah

-20.43

SAM Syariah Berimbang

-17.36

Panin Dana Bersama Plus

-14.91

Infovesta Equity Fund Index

-14.9

Panin Dana Unggulan

-13.92

Minna Padi Property Plus

-13.89


Secara rata-rata keseluruhan, reksa dana campuran memiliki return negatif sebesar 6,68%, terdapat 54 produk reksa dana campuran yang memiliki kinerja lebih baik dari rata-ratanya, dan terdapat 64 produk reksa dana campuran yang memiliki kinerja dibawah kinerja rata-rata.

Meskipun dalam kondisi pekernomian yang belum pulih seutuhnya ternyata terdapat reksa dana campuran yang mampu memberikan kinerja positif dan cukup tinggi, selain itu hal menarik lainnya dalam keadaan perekonomian dan bursa yang belum kembali ke nilai tertingginya, setidaknya terdapat 67 reksa dana campuran yang memiliki return positif selama 3 tahunan dan hanya 24 produk yang memiliki kinerja negatif dengan rata-rata negatif adalah -10%.

Reksa dana campuran adalah sebuah instrument investasi yang diperuntukan bagi investor moderate dan dengan jangka waktu kurang dari 5 tahun. Setidaknya konsep tersebut terbukti di tahun 2015 sebagai instrument yang menarik dikala penurunan pasar sedang terjadi.

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).