Tiga Negara Lampaui Pembayaran Elektronik Indonesia

foto : istimewa

Pasardana.id  - Studi Moody Analitics untuk Visa berjudul “The Impact of Electronic Payments on Economic Growth' sepanjang 2011-2015 menyebutkan kenaikan penggunaan produk pembayaran elektronik Indonesia terhadap peningkatan produk domestik bruto (PDB) Indonesia kalah dibandingkan negara-negara Asia pada 2015.

Produk pembayaran elektronik ini adalah kartu debet, kartu kredit, dan kartu prabayar.

Peningkatan pemakaian produk pembayaran elektronik negara-negara Asia rata-rata sebesar 0,6%, sedangkan Indonesia hanya naik sebesar 0,05%. Vietnan mencapai peningkatan sebesar 0,19%, Thailand sebesar 0,14%, dan Singapura sebesar 0,1%.

"Kontribusi pembayaran elektronik terhadap PDB Thailand, Vietnam, dan Singapura lebih tinggi karena akses terhadap internet lebih besar," kata Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Harianto Gunawan, dalam siaran pers yang diterima Pasardana.id, baru-baru ini.

Khusus Indonesia, diperoleh kenaikan PDB sebesar US$289 miliar menjadi US$2,14 miliar dan rata-rata sebesar 62.960 lapangan pekerjaan baru per tahun.

Kenaikan penggunaan produk elektronik disebabkan ketersediaan layanan internet lebih luas. Jadi, jika internet lebih mudah diakses masyarakat, maka konsumen akan lebih mudah mengetahui, mempelajari, dan mengakses pembayaran elektronik.

"Berdasarkan survei tahun lalu, rata-rata kecepatan internet di Indonesia tiga Mbps (Megabits per second). Kita pernah ketemu dengan pihak Kemenkominfo mengatakan kecepatan saat ini 10 mbps," ujarnya.

Sejumlah manfaat diperoleh dari penggunaan produk pembayaran elektronik yaitu penciptaan iklim usaha stabil dan terbuka. Selain itu mengurangi grey economy (kegiatan ekonomi berbasis uang tunai tak terlaporkan.

Keuntungan lain diraih dari pembayaran elektronik yakni peningkatan potensi penerimaan pajak bagi pemerintah. Begitupa pengurangan biaya pengelolaan uang, jaminan pembayaran untuk pedagang, dan mendorong inklusi keuangan.

"Studi ini juga menekankan pentingnya kebijakan publik yang tepat untuk menciptakan sistem pembayaran terbuka dan kompetitif agar memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja," ucap Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia.